PENDAHULUAN
Hotel
merupakan bangunan yang sangat mudah dijumpai pada seluruh daerah. Termasuk
pada kawasan wisata bahari. Sehubungan dengan lokasi hotel yang letaknya
berdekatan dengan lingkungan laut yang cukup padat penduduknya, baik pendatang
maupun penduduk sekitar daerah tersebut. Maka kehadiran dan keberadaan
hotel-hotel disekitar kawasan wisata bahari sangat diharapkan dapat memberi
pengahasilan kepada masyarakat sekitar. Namun dengan adanya hotel-hotel dalam
kawasan wisata bahari, memberikan dampak yang tidak hanya positif tetapi
negatif. Dimana terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat limbah-limbah
hotel yang dibuang secara sembarangan ke laut tanpa melalui pengolahan yang
semestinya dilakukan. Limbah hotel yang dibuang ke laut tersebut akan berdampak
buruk terhadap biota-biota laut. Karena itu, limbah harus dibuang pada
tempatnya.
Kualitas
lingkungan yang menurun di suatu wilayah akan sangat berpengaruh terhadap
produk-produk yang dihasilkan wilayah yang bersangkutan. Dengan menurunnya
kualitas lingkungan, kualitas kesehatan penduduk yang tinggal di daerah
lingkungan yang tercemar akan menjadi buruk dan berdampak pada menurunnya daya
kreatitifitas penduduk.
Salah
satu penyebab penurunan kualitas lingkungan adalah pencemaran air, dimana air
yang kita pergunakan setiap harinya tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang
diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan
mikrobiologik (bakteri, virus, parasit), bahan organik (pestisida, deterjen),
beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam) serta bahan kimia lainnya sudah
banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan Mason, 1991).
BAB I
DEFINISI LIMBAH
Limbah
merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah
terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia
tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,
tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan
tidak membahayakan kesehatan lingkungan.
Terdapat
2 macam limbah yaitu :
1.
Limbah rumah tangga
Limbah
rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah
bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia.
1.
Limbah industri
Limbah
industri adalah limbah yang berasal dari industri yaitu berupa bahan-bahan
kimia berbahaya.
Berdasarkan
bentuknya, limbah dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1.
Limbah Padat
2.
Limbah Cair
Limbah
Cair Hotel adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan hotel
yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Limbah cair ini dapat dikelompokkan menjadi :
o
Limbah Organik
o
Limbah Anorganik
1.
KARAKTERISTIK LIMBAH HOTEL
Limbah-limbah
pada kawasan wisata bahari berasal dari limbah hotel dan limbah yang berasal
dari perumahan. Limbah-limbah tersebut berupa limbah domestik, dan yang paling
dominan adalah limbah jenis organik, seperti kotoran manusia. Serta air limbah
rumah tangga.
Sedangkan
limbah anorganik berupa plastik dan bahan-bahan kimia, yang diakibatkan oleh
penggunaan deterjen, sampo dan penggunaan bahan kimia lainnya. Umumnya limbah
domestik tersebut dibuang secara sembarangan dan tidak terkontrol, sehingga
terakumulasi dan mengakibatkan terjadinya masalah pencemaran lingkungan.
Selain
sisa detergen, rumah tangga juga mengasilkan limbah dari dapur dan limbah bekas
mandi. Ketiga limbah ini dikenal dengan nama greywater atau
limbah nonkakus. Rumah tangga juga menghasilkan limbah kotoran manusia, yang
dikenal denganblackwater. Beberapa ahli sanitasi menambahkan satu
kategori lagi untuk limbah tetesan AC dan kulkas sebagai clearwater. Dalam
kehidupan sehari-hari, clearwater umumnya tidak berjumlah
banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit diolah untuk dimanfaatkan kembali.
Tetesan AC jumlahnya sedikit lebih banyak dan bila ditampung dalam wadah dapat
langsung digunakan untuk keperluan bersih-bersih, misalnya cuci piring atau
pakaian.
Umumnya,
orang membuang limbah greywater langsung ke selokan yang ada di depan rumah,
tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai yang menjadi tempat bermuaranya
selokan tercemar. Warnanya menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain
bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam
limbah juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan
berbagai penyakit lain. Coba tengok pengalaman di kota London tahun 1848 dan
1853. Kala itu terjadi wabah kolera yang menewaskan 10.000 penduduk di sekitar
Sungai Themes. Usut punya usut, ternyata wabah itu disebabkan Sungai Themes
tercemar limbah rumah tangga.
Air
limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat
dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut ;
1) Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah
sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2) Tidak mengotori permukaan tanah.
3) Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan
tanah.
4) Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga
lain.
6) Konstruksi agar dibuat secara
sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
7) Jarak minimal antara sumber
air dengan bak resapan 10 m.
2.
BAKU MUTU LIMBAH CAIR HOTEL
Baku mutu air limbah hotel adalah
ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam air limbah hotel yang akan dibuang atau dilepas
ke air permukaan. Jadi semua air limbah hotel sebelum dibuang ke perairan/
saluran umum harus diolah terlebih dahulu sampai memenuhi baku mutu seperti
tersebut.
BAB II
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
HOTEL
Berbeda
dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang ke septic
tank karena kandungan detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang
dibutuhkan septic tank.Karena itu, diperlukan pengolahan khusus
yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.
Cara
yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah
dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar.
Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga
ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga
coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa
menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil
dapur yang ikut terbuang ke selokan.
Cara
yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut
dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang
dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan
di rumah Anda.
Instalasi
SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam
bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa
1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.
Tangki
resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar.
Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk
menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam greywater.
CARA KERJA
CARA KERJA
Air
bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang telah
dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaring dan air
akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir akan
mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya
lebih ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak.
Air
yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang
berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi
lubang sehingga air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke
saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa batu koral dan batok
kelapa.
Beberapa
kompleks perumahan seperti Lippo Karawaci dan hampir semua apartemen telah
memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan
modern.Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk
menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan
negara-negara maju, greywater bahkan diolah lagi menjadi air
minum.
DAFTAR PUSTAKA
https://niken87.wordpress.com/2008/07/14/desain-pengolahan-air-limbah-kawasan-wisata-
bahari/
Halang, Bunda. 2004. Toksisitas Air Limbah
Deterjen Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carprio). <URL:http://bioscientiae.unlam.ac.id v1n1 v1n1_halang.PDF.
Diunduh tanggal 11 Juli 2008, pukul 22.11 wib.
Wayan. 2007. Mengolah Limbah Warga Denpasar
Lewat DSDP. <URL:http://mycityblogging.com denpasar
2007 09 18 mengolah-limbah-warga-denpasar-lewat-dsdp.htm. Diunduh tanggal
11 Juli 2008, pukul 21. 11 wib.
________. 2007. Hotel dan
Restoran Paling Banyak Cemari Losari. <URL:http://www.lestari-m3.org index2.php
option=com_content&do_pdf=1 id=98.pdf. Diunduh tanggal 11 Juli 2008, pukul
21.04 wib.
________. 2008. Bangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah. <URL:http://www1.bumn.go.idnews.detail.html news_id=18925.htm.
Diunduh tanggal 11 Juli 2008, pukul 21.16 wib.
________. 2008. Limbah
Rumah Tangga Dominan Cemari Kota. <URL:http://klipingut.wordpress.com 2008 01 04
limbah-rumah-tangga-dominan-cemarikota.htm. Diunduh tanggal 11 Juli 2008, pukul
21.27 wib.
________. 2008. Pengelolaan
Limbah Industri Rumah Tangga. <URL:http://www.pusri.co.idbudidaya
sanitasi kelola_air_limbah_industri_rt.pdf. Diunduh tanggal 11 Juli 2008,
pukul 21.56 wib.
________. 2008. Kemana Membuang Limbah
Deterjen dan Limbah Mandi.<URL:http://id.shvoong.com humanities
1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga. Diunduh tanggal 11 Juli 2008, pukul 22.04
wib.