Minggu, 11 Januari 2015

Review Film "MERANTAU"



Pengertian Ilmu Sosial

            Ilmu social dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

Review Film "Merantau"
            Film ini mengambil latar berupa tradisi merantau yang sangat lekat dalam kebudayaan Minangkabau. Bahkan hingga sekarang, tradisi ini masih kerap dilakukan oleh lelaki-lelaki muda Minangkabau. Pergi jauh dari tempat asalnya, biasanya ke kota-kota besar, untuk mencari kekayaan, pengalaman, dan pengetahuan-pengetahuan baru sebagai bekal sebelum akhirnya kembali pulang dan mengabdi di tanah asalnya.
Latar tradisi itulah yang hendak digambarkan dalam fragmen-fragmen awal dalam film ini. Sayangnya memang, Sutradara Gareth Evans sepertinya kurang mampu menampilkan setting budaya yang melatari tradisi tersebut. Kecuali dari dialog antara Wulan, sang ibu, yang diperankan Christine Hakim dengan Yuda yang diperankan Iko Uwais, pemirsa yang tidak memiliki pengetahuan akan kebudayaan Minang, barangkali tidak akan mengerti mengapa Yuda memilih meninggalkan tanah kelahirannya yang subur, meninggalkan ibunya yang begitu penyayang, dan kakaknya yang begitu berwibawa.
Atas dasar tradisi itulah Yuda memilih untuk merantau ke Jakarta. Dia berniat menggunakan kepandaiannya mengajar silat sebagai bekal hidupnya di Jakarta. Dalam perjalanan ke Jakarta, Yuda bertemu dengan Erik, seorang pria yang mengaku pernah memiliki cita-cita yang sama dengan yang disampaikan Yuda.
Kamu sadarkan kepalamu itu dari mimpi-mimpi belaka. Karena hidup tidak cukup dengan hanya ngajar sile. Percayo sama awak, awak lah pernah mencobanyo. Saran awak, sebaiknya kamu pergunakan kepandaianmu itu untuk hal lain dan carilah duit di tempat yang berbeda. Di perantauan ini tidak seperti di kelas waktu kamu sekolah nyo. Tidak ado yang mudah dibeli,” tutur Erik.
Sesampainya di Jakarta, tidak butuh waktu yang lama bagi Yuda untuk memahami perkataan Erik. Dia tidak hanya gagal menemukan rumah saudaranya yang hendak dia tumpangi sementara, dia juga terpaksa berurusan dengan anak kecil yang mencuri dompetnya. Anak itu lari dan dikejar hingga dapat oleh Yuda.
Seusai berhasil kembali meraih kembali dompetnya dari tangan pencopet kecil, Yuda justru bertemu dengan Astri yang sedang diancam oleh John. Asti adalah penari di klub yang dikelola John. Astri itulah kakak dari Adit, anak kecil yang barusan mencuri dompetnya.
Pertemuan itulah yang menyeret Yuda dalam urusan yang lebih besar. John adalah bagian dari sindikat yang memperdagangkan sekaligus mempekerjakan perempuan-perempuan sebagai pekerja seks komersial. John juga berjaringan dengan sindikat perdagangan perempuan yang lebih besar. John pulalah yang hendak menjual Astri pada boss-nya, seorang bule bernama Ratger.
Sejak pertemuan itu, plot yang tadinya lambat berubah menjadi cepat. Adegan-adegan perkelahian terjadi berulangkali di beberapa tempat yang berbeda. Awalnya Yuda berhasil membebaskan Astri yang sudah hampir dijual kepada Ratger. Namun keinginan Astri untuk mengambil uang tabungan yang disimpan di kontrakannya menyebabkan mereka kembali berurusan dengan sindikat yang masih menginginkan Astri.
Keberhasilan tidak datang dua kali. Kali ini, sindikat berhasil menculik Astri dan membawanya ke apartemen yang ditempati Ratget. Pada saat itu, Yuda masih sibuk meladeni tukang-tukang pukul Ratger yang kini jumlahnya jauh lebih banyak. Adit yang menyaksikan kakaknya diculik kaki-tangan Ratger menuturkan kejadian itu pada Yuda yang kembali mengejar para penculik tersebut hingga ke apartemen Ratger.
Di apartemen tersebut, Yuda bertemu dengan Erik, pria yang sempat berbincang dengannya saat perjalanan menuju Jakarta. Erik adalah salah-seorang tukang-pukul bayaran yang ditugaskan mengamankan Ratger dari incaran Yuda. Perkelahian mereka berujung pada kekalahan Erik namun nyawa Erik justru hilang oleh peluru-peluru dari tukang-pukul Ratger yang lain.
Pengejaran terus berlanjut hingga sampai pada sebuah kawasan gudang kontainer. Astri yang merana setelah diperkosa Ratger dimasukkan ke dalam kontainer itu bersama puluhan perempuan muda lainnya.
Perkelahian pun kembali terjadi. Puluhan orang menyerang Yuda namun semuanya bisa dikalahkan. Pada akhirnya Ratger dan temannya lah yang berurusan dengan Yuda. Perkelahian tangan kosong kemudian berubah menjadi menggunakan senjata berupa pipa besi. Temannya Ratger tewas setelah pipa yang dipegangnya justru menancap tepat di dadanya.
Saat pertarungan tinggal berdua, Yuda hampir kalah jika saja dia tidak mendapatkan bisikan ajaib dari Asti. Ratger pun bisa dikalahkan, meski tidak sampai dibunuh.
Saat Ratger telah berhasil dilumpuhkan, Yuda kemudian membuka pintu kontainer dan membebaskan perempuan-perempuan yang disekap di dalamnya. Saat yang tertinggal hanyalah Astri, tiba-tiba Ratger kembali menyerang. Kali ini serangannya mematikan, pipa besi berhasil dia tusukkan di perut Yuda. Sebelum tewas, pukulan dan tendangan balasan Yuda diarahkan leher Ratger hingga membuatnya mati. Yuda pun akhirnya tewas diiringi tangisan Astri.
Cerita ini berakhir dengan kisah Astri dan adiknya yang akhirnya pulang ke kampung halaman Yuda dan ditutup dengan kesedihan sang ibu yang ditinggal mati anaknya.

Hubungan antara film dan ilmu sosial dasar
            Dalam film ini mengandung ilmu sosial yang mengajarkan kita bahwa di mana pun kita berada kita harus tetap bersiosialisasi dengan lingkungan kita, dan kita harus saling menghargai satu sama lain. Dan dalam film ini kita bisa mempelajari tentang pertemanan yang sesungguhnya, mengajari kita untuk tidak mudah percaya dengan orang yang baru kita kenal, dan mengajari kita untuk tidak menyianyiakan kesempatan karena kesempatan tidak akan datang dua kali. Serta dalam film ini juga kita dapat mengerti bahwa kita tidak perlu takut bermimpi dan takut saat kita tahu bahwa mimpi tersebut sangat sulit dicapai karena semakin tinggi cita-cita semakin sulit pula meraihnyya oleh karena itu harus percaya dan terus berusaha untuk mewujudkannya.





Sumber :
https://adhamology.wordpress.com/2014/07/01/15-film-indonesia-terfavorit-2000-2014/

http://wisnuardiansyah.wordpress.com/2010/10/03/pengertian-isd-ilmu-sosial-dasar/

http://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/03/22/review-film-merantau-99757.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar